Minggu, 06 April 2014

Pasunda Bubat- bag.1

oleh:Nina Herlina Lubis
Guru Besar Ilmu Sejarah FIB UNPAD,

Peristiwa Pasunda Bubat di kisahkan dalam naskah-naskah yang tergolong sekunder.
Hingga saat ini tidak ada sumber primer yang menyebutkan adanya peristiwa tersebut.
Namun, tidak berarti bahwa peristiwa itu tidak pernah terjadi

Dalam serat pararaton disebutkan bahwa Pasunda Bubat terjadi bersamaan dengan peristiwa yang disebut Padompo, yaitu penyerbuan pasukan Majapahit ke Dompo yang terjadi pada tahun 1357 Masehi.

Penulisan serat pararaton sendiri dilakukan paling cepat lebih dari seratus tahun setelah peristiwa tersebut ( 1474-1484) ketika Majapahit sedang mengalami keruntuhannya.

Siapakah penulis naskah ini?
Sebagaimana kebanyakan penulisan sejarah tradisional, biasannya anonim.

Namun mengapa peristiwa yang dikatakan sebagai aib bagi Majapahit di ungkapkan dalam naskah tersebut?
Kemungkinan besar yang menulis naskah atau yang menyuruh menulis naskah tsb, adalah pihak yang berseberangan dengan Majapahit.
Jadi tidak mengherankan bila peristiwa yang dianggap aib bagi musuh diungkap dalam naskah itu.
Dalam kurun waktu seratus tahun, tentulah masih ada yang bisa menceritakan kisah tragis yang menimpa Raja Sunda tersebut.

-Kesimpulannya;
"Inti dari Pasunda Bubat dalam naskah serat Pararaton adalah Peristiwa sejarah"
Meskipun detailnya mungkin rekaan pengarangnya.

Namun mengapa dalam Carita Parahyangan yang berasal dari Tatar Sunda hanya dikisahkan sangat ringkas?
Peristiwa Pasunda Bubat tentulah peristiwa besar,yang sangat menyedihkan.
Jadi mungkin saja , urang Sunda ingin melupakan peristiwa tersebut,meskipun agak mengherankan bahwa dalam kisah singkat itu seakan ada 'celaan bagi kaum perempuan Sunda yang dianggap matre'.


Kisah panjang lebar tentang Pasunda Bubat dalam Kidung Sunda/Kidung Sundanaya yang sangat menyedìhkan hati orang Sunda yang membacanya dan mungkin menyulut ' kemarahan ataupun rasa dendam' tampaknya didasarkan atas kisah dalam naskah yang lebih tua yakni Serat Pararaton.
Dan atas prakarsa para ahli Belanda pulalah naskah ini kemudian diterbitkan oleh Volkslectuur ( Balai Pustaka- sekarang )
Menurut salah salah satu sumber , disebutkan bahwa buku berjudul Kidung Sunda itu di jadikan bahan bacaan bagi siswa-siswa Algeme Middelbare School ( sekolah setingkat SMA sekarang )

.. politik devide et impera Belanda..,


http://iwankusliawan.blogspot.co.id/2014/04/pasunda-bubat-bag2.html?m=1

( Bersambung )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar